MANEJEMEN SDM GLOBAL

MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL








Nama : Deni Elisa H (11215685)
 Fitri Angraeni (12215732)
                  Novita Afrilia V          (16213556)
 Ratna Ningrum (15215680)
 Regina Amelia P (1B216121)
 Renny Tunggal O (1B216891)
Kelas : 4EA33







Kata pengantar

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Penyusun  dapat menyusun makalah. Makalah ini membahas “Pengaruh Globalisasi Studi Kasus Miniso”. Dalam penyusunan makalah ini, Penyusun banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, Penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat Penyusun harapkan untuk kesempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.




















BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Manajemen SDM adalah pencapaian tujuan organisasi yang sudah ditentukan sebelumnya dengan menggunakan bantuan orang lain. Globalisasi manajemen adalah fakta kehidupan. Globalisasi mengacu pada sikap baru, terbuka mengenai mempraktekan manajemen secara internasional. Sikap ini menggabungkan keingintahuan mengenai dunia di luar batas nasional dengan kemauan untuk mengembangkan kemampuan guna beradaptasi dalam ekonomi global. Setiap orang diakui menjadi warga penduduk dunia, konsekuensinya baik sebagai individu, pemimpin atau manajer dituntut untuk mempunyai wawasan tentang aktivitas-aktivitas yang terjadi di dunia internasional. Baik yang menyangkut kegiatan ekonomi, sosial, politik, budaya, perkembangan ilmu, teknologi dan informasi yang melewati batas-batas negara.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen SDM Global?
2. Apa saja jenis-jenis Manajemen SDM Global?
3. Apa yang dimaksud Staffing Policy?
4. Apa saja jenis-jenis staffing policy?
5. Perusahaan apa saja yang termasuk Staffing Policy?

1.3 Tujuan Penulisan
1. Menjabarkan pengertian dari manajemen SDM Global.
2. Menjelaskan tentang jenis-jenis Manajemen SDM Global.
3. Menjabarkan tentang Staffing Policy.





BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajamen SDM Global.
Manajemen Sumber Daya Manusia Global adalah penggunaan sumber daya global untuk mencapai tujuan organisasi tanpa memandang batasan geografis. Bidang Manajemen SDM Global dikarakteristikan oleh 3 pendekatan, yaitu :
1. Manajemen SDM Global menekankan manajemen lintas budaya (cross-cultural management) yaitu melihat perilaku manusia dalam organisasi dari perspektif internasional.
2. Dikembangkan dari hubungan industrial komparatif dan literature-literatur Manajemen SDM dan berusaha untuk menggambarkan, membandingkan dan menganalisis system SDM di beberapa Negara.
3. Berusaha untuk memberikan focus pada aspek Manajemen SDM di perusahaan-perusahaan multinasional.
Morgan mendefinisikan Manajemen SDM Global sebagai pengaruh yang mempengaruhi (interplay) diantara ketiga dimensi aktivitas-akivitas SDM, tipe-tipe karyawan, dan negara-negara operasi. Dalam terminology luas Manajemen SDM Global melibatkan aktifitas-aktifitas yang sama seperti MSDM domestic. Morgan menggambarkan MSDM Global damal 3 dimensi yang meliputi :
1. Aktivitas-aktivitas SDM yang luas meliputi pengadaan tenaga kerja, alokasi dan pemanfaatan (ketiga aktifitas luas ini dapat dengan mudah diperluas kedalam enam aktifitas SDM)
2. Kategori negara atau bangsa yang terlibat dalam aktivitas-aktivitas MSDM Internasional :
a.  Negara tuan rumah (host-country) dimana sebuah cabang dapat ditempatkan.
b. Negara asal (home-country) dimana perusahaan itu memiliki kantor pusat.
c.  Negara-negara lain yang mungkin menjadi sumber tenaga kerja modal dan input-input lainnya.
3.     Tiga kategori karyawan dalam perusahaan multinasional :
A. Karyawan Negara tuan rumah (host-country nationals/HCNs)
B. Karyawan Negara asal (parent-country nationals/PCNs)
C. Karyawan Negara ketiga (third-country nationals/TCNs)
Sumber daya manusia dalam bisnis :
1. Bisnis lokal namun secara sengaja atau tidak harus berhadapan dengan pengaruh global.
2. Bisnis internasional : perdagangan ( expor impor barang dan jasa ) dan investasi internasional ( investasi MNC, Lisensi, hak property, intelektual, dll ).

2.2 Jenis-Jenis Manajemen SDM Global.
1. Ekspatriat
Ekspatriat adalah seorang karyawan yang bekerja dalam sebuah operasi, yang bukan merupakan warga yang berasal dari Negara dimana operasi itu ditempatkan, tetapi karyawan tersebut merupakan seorang warga yang berasal dari Negara dimana kantor pusat organisasi setempat.
2.     Warga dari Tuan Rumah
Seorang warga negara tuan rumah adalah seorang karyawan yang bekerja untuk sebuah perusahaan dalam operasi yang merupakan seorang warga dari negara dimana operasi itu ditempatkan, tetapi kantor pusat perusahaan tersebut berada di negara lain. Tujuannya karena organisasi tersebut ingin memperlihatkan dengan jelas bahwa organisasi membuat satu komitmen dengan negara tuan rumah dan bukan hanya membuka sebuah operasi luar negara.



3.       Warga dari Negara Ketiga
Karyawan ini adalah seorang warga dari satu negara yang bekerja di negara kedua, dan dipekerjakan oleh sebuah organisasi yang berkantor pusat negara ketiga.

2.3 Pengertian Staffing Policy.
Berkaitan dengan pemilihan karyawan untuk suatu pekerjaan (memilih individu yang memiliki keahlian tertentu) dan sebagai alat untuk mengembangkan dan mempromosikan budaya perusahaan.
2.4 Jenis-Jenis Staffing Policy.
1. Ethnocentric Approach
Posisi kunci hanya diisi/ditempati oleh mereka yang berkewarganegaraan sama dengan perusahaan induk
Alasan :
1. Kurangnya keahlian di Negara setempat ( host country )
2. Keinginan menjaga corporate culture dan kontrol yang lebih kuat
3. Memindahkan transfer pengetahuan/core competencies kepada mereka di operasi/cabang luar negeri.
Kelemahan :
1. Menutup jalan/membatasi kesempatan bagi mereka yang berkewarganegaraan setempat.
2. Produktivitas dapat menurun, turn over karyawan meningkat.
3. Cultural Myopia : kegagalan perusahaan mengerti budaya setempat, juga pada implementasi marketing dan manajemen.
2.     Polycentric Approach
Mensyaratkan memilih warganegara setempat untuk menduduki posisi manager perwakilan, sementara warga negara induk perusahaan duduk di perusahaan induk/headquarters.
Alasan :
1. Mengurangi kesalahpahaman budaya
2. Biaya penempatan lebih murah dari tenaga asing ( hingga 1/3 biaya )
Kelemahannya :
1. Kesempatan terbatas untuk mendapat pengalaman diluar negaranya
2. Kesenjangan antara karyawan dalam negeri dan expat (bahasa, loyalitas, nasionalisme, perbedaan budaya).
3. Sulit berubah : terbentuk kerajaan kecil dalam perusahaan.

3.      Regiocentric Approach
Memilih warga negara regional untuk menduduki posisi baik dari negara asal maupun dari negara sewilayah.
Alasan :
1.   Lebih mudah menyesuaikan diri dengan budaya setempat.
2. Menghemat biaya.
Kelemahan : Belum tentu ada kecocokan budaya

4.      Geocentric Approach
Mencari orang terbaik untuk posisi kunci dalam perusahaan tanpa memandang kewarganegaraan.
Kelebihan :
1. Perusahaan mampu mengoptimalkan sumber daya manusianya.
2. Memupuk kader executive internasional yang dapat bekerja diberbagai negara dengan berbagai budaya.
3. Meningkatkan respon lokal.
4. The best person for the job.
5. Budaya dan norma yang dimiliki lebih kuat dan konsisten.
Kelemahannya :
1. Kompleksitas kebijakan pekerja asing.
2. Mahal : training, relokasi, kompensasi


2.5 Contoh Perusahaan dengan masing-masing Staffing Policy.

1. Pendekatan Ethnocentric
Apple Corporation.
Tujuannya adalah untuk menjaga daya saing dengan melakukan standarisasi struktural dan kendali operasional agar kualitas produksi dan kinerja pada unit operasional tetap terjaga sesuai dengan kehendak para direksi sebagai pembuat strategi. Hal ini sekaligus untuk melatih para pegawai lokal dalam merasakan atmosfer bisnis global untuk memahami bagaimana ketatnya kompetisi persaingan global.
2. Pendekatan Polycentric
McDonalds.
Tujuannya adalah dimana produk burger bawaan perusahaan induk seharusnya berisi daging sapi, tetapi saat memasuki pasar India varian tersebut dihapus dan diganti dengan daging ayam atau ikan.
3. Pendekatan Regiocentric
Amazon.com, Inc
Mengguanakan pengalamannya di Amerika Serikat sementara mengembangkan strategi yang spesifik secara regional dan budaya diluar negeri. Dengan membeli waralaba-waralaba Eropa yang telah memiliki keberhasilan secara regional, E*Trade melakukan strategi luar negeri dimana perusahaan tersebut memasukan unit-unit di Eropa ke struktur korporasi. Strategi ini membutuhkan kombinasi dan penggunaan gaya manajemen yang berbeda serta melibatkan tantangan utama bagi manajemen puncak.
4. Pendekatan Geocentric
Walt Disney.
Perusahaan selalu siap memasarkan produk global tetapi juga menyiapkan strategi sampingan seperti saat memasuki pasar Tiongkok dengan menyesuaikan kultur lokal.

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Di dalam manajemen SDM Global penerapan system yang digunakan pun berbeda, meskipun perusahaan itu merupakan perusahaan multinasional namun pada dasarnya setiap manajemen pada perusahaan multinasional harus mengikuti standarisasi budaya setiap negara dimana perusahaan tersebut berdiri. Selain itu, kebijakan masing-masing perusahaan berbeda tergantung pada sistem manajemen perusahaan tersebut. Dalam beberapa contoh perusahaan yang disebutkan diatas nyatanya perusahaan multinasional memiliki kebijakan yang berbeda-berbeda yang bisa dilihat dari tujuan perusahaan tersebut.  












Daftar Pustaka

http://sabbikhis-dini-nur-fisip15.web.unair.ac.id/artikel_detail-209728-Bisnis%20Internasional-Opportunity%20Analysis,%20Entry%20Mode%20and%20Strategy%20in%20International%20Business.html
Mc.Graw-Hill. 2008. Manajemen Strategis. Jakarta: Salemba Empat.


Komentar

Postingan Populer