Manusia Dan Kebudayaan
Manusia dan Kebudayaan
Makalah Ilmu Budaya Dasar
Ratna Ningrum
1 E A 3 3
15215680
S1 Manajemen Malam
Universitas Gundarama J1 Kalimalang
2015
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Ilmu Budaya Dasar
adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan petama
kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari
istilah bahasa Inggris “the Humanities”.
Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan
nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya.
Hubungan yang erat antara manusia
(terutama masyarakat) dan kebudayaan telah lebih jauh diungkapkan oleh Melville
J. Herkovits dan bronislaw Malinowski, yang mengemukakan bahwa cultural
determinism berarti segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan
adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu. (Soemardjan, Selo:
1964: 115). Kemudian Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang
superorganic. Karena kebudayaan berturun temurun dari generasi ke generasi
tetap hidup. Walaupun manusia yang menjadi anggota masyarakat sudah berganti
karena kelahiran dan kematian.
Budaya tercipta
atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi
yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh
akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara
hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi iniKebudayaan adalah produk manusia,
namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan
ada karena manusia yang menciptakannya dan
manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan
akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya.
Setiap bangsa memiliki keragaman
budaya. Manusia dan kebudayaan adalah satu hal yang tidak bisa di pisahkan
karena di mana manusia itu hidup dan menetap pasti manusia akan hidup sesuai
dengan kebudayaan yang ada di daerah yang di tinggalinya. Manusia merupakan makhluk sosial yang berinteraksi satu
sama lain dan melakukan suatu kebiasaan-kebiasaan yang terus mereka
kembangankan dan kebiasaan-kebiasaan tersebut akan menjadi
kebudayaan. Setiap manusia juga memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, itu
disebabkan mereka memiliki pergaulan sendiri di wilayahnya sehingga manusia di
manapun memiliki kebudayaan yang berbeda masing-masing. Perbedaan kebudayaan
disebabkan karna perbedaan yang dimiliki seperti faktor internal faktor
eksternal yang terdapat dalam masing-masing kebudayaan yang dianut.
1.2 Tujuan
1. Mendeskripsikan
pengertian manusia
2. Mendeskripsikan
contoh kebudayaan yang dianut dalam kehidupan sehari-hari
3. Mendeskripsikan
wujud-wujud kebudayaan
4. Memberikan
pengetahuan kepada siswa/i tentang
sistem kebudayaan dan orientasinya
5. Menjelaskan
hakekat manusia dan hubungan antara manusia dengan kebudayaan
6. Mempaparkan
keterkaitan manusia dan budaya dan unsur-unsurnya
1.3 Identifikasi Masalah
1.3.1
Rumusan masalah
1. Apakah
itu Manusia dan bagaimana hakekat manusia dalam kehidupan?
2. Apakah
itu Kebudayaan?
3. Bagaimana
unsur-unsur, wujud, maupun orientasi suatu kebudayaan?
4. Apakah
hubungan antara manusia dengan kebudayaan mempunyai keterkaitan satu dengan
yang lainnya?
5. Adakah
sistem kebudayaan yang dapat merubah pola hidup manusia?
1.3.2
Pembatasan masalah
Manusia dipandang sebagai
kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem
yang dimiliki oleh manusia. Manusia adalah bagian dari sistem fisik yang saling
terkait satu sama lain dan kumpulan dari energi. Pada dasarnya hakekat manusia
yaitu manusia ciptaan tuhan sebagai satu kesatuan yang utuh, makhluk ciptaan
tuhan yang paling sempurna, makhluk biokultural, dan makhluk ciptaan tuhan yang
terkait dengan lingkungan. Kebudayaan merupakan segala sesuatu yang dihasil
oleh pikiran manusia dengan tujuan untuk melangsungkan dan mempertahankan hidup
dengan lingkungannya.
1.3.3
Metode Penulisan
Penulisan makalah ini
dibuat dengan metode kajian pustaka yang diperoleh dari buku-buku sumber.
Bab 2
Landasan Teori
A. Manusia
Manusia adalah makhluk biologis
yang tidak dapat berdiri sendiri dan makhluk berbudaya yang sering disebut homo
humanus. Ada dua pandangan yang merupakan unsur-unsur yang membangun manusia :
1. Manusia
itu merupakan makhluk yang saling terkait
yaitu :
a. Jasad
b. Hayat
c. Ruh
d. Nafs
2. Manusia
sebagai satu kepribadian yang mengandung 3 unsur yaitu :
a. Id
merupakan kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak.
b. Ego
merupakan struktur kepribadian yang pertama kali terbentuk dari Id
c. Superego
merupakan kesatuan standar-standar moral dari ego yang mempunyai otoritas
didalam lingkungan.
B. Hakekat
Manusia
·
Manusia sebagai satu kesatuan yang utuh
·
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan
yang paling sempurna dibandingkan makhluk lainnya.
Kesempurnaan manusia terbentuk dari
suatu perasaan, akal, dan kehendak dari jiwa. Dimana sebuah perasaan terbagi
menjadi beberapa jenis yaitu :
a. Perasaan
intelektual : perasaan yang berhubungan dengan pengetahuan
b. Perasaan
estetis : perasaan yang berhubungan dengan keindahan
c. Perasaan
diri : perasaan yang berhubungan tentang harga diri
d. Perasaan
sosial : perasaan yang berhubungan tentang sikap sosialiasasi terhadap
lingkungan sekitar
e. Perasaan
religius : perasaan yang berhubungan tentang keagamaan dan kepercayaan kepada
Tuhan
·
Manusia sebagai makhluk biokultural
Manusia
adalah makhluk hayati yang budayawi
·
Manusia sebagai makhluk yang terkait
terhadap lingkunga
Manusia
memiliki sebuah kuantitas dan kualitas untuk berkerja dan menghasilkan karya
C. Kebudayaan
Bangsa Timur
Menurut
Francis L.K.Hsu yaitu manusia masih memerlukan suatu daerah untuk memuaskan
suatu kebutuhan rohaniah yang bersifat fundamental dalam manusia. Konsep yang dapat dilandaskan untuk
mengembangkannya adalah Kebudayaan Cina yaitu manusia yang berjiwa selaras dan
manusia yang berkepribadian.
Masih
banyak orang yang mempersoalkan kebudayaan barat dengan kebudayaan timur.
Padahal konsep itu berasal dari Eropa Barat. Semua kebudayaan di luar Eropa
Barat disebut Kebudayaan Timur sebagai lawan dari kebudayaan Barat. Masih
banyak manusia yang menganggap bahwa kebudayaan timur lebih mementingkan
kerohanian, fisik, pikiran preologis, keramahtamahan dan gotong royong.
D. Pengertian Kebudayaan
Menurut antropolog
E.B. Tylor definisi kebudayaan sebagai berikut :
Kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, adat istiadat dan kemampuan lain
serta kebiasaan-kebiasaan lain yang dilakukan oleh manusia.
Menurut Selo Sumarjan dan Soelarman Soemardi
merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Secara
praktis kebudayaan merupakan sistem nilai dan gagasan utama (vital).
E.
Unsur-Unsur Kebudayaan
1.
Sistem Religi
Suatu kebudayaan menganut kepercayaan kepada Tuhan sesuai dengan apa yang
dianut masing masing individu
2.
Sistem Organisasi Masyrakat
Kebudayaan menciptakan rasa kerja sama yang dapat membantu masyarakat
sekitar dan terciptanya budaya tolong menolong
3.
Sistem Pengetahuan
Kebudayaan merupakan ilmu dimana setiap individu mempelajari perbedaan
dan mampu menerima setiap kebudayaan yang dimiliki seseorang
4.
Sistem mata pencaharian dan ekonomi
Kebudayaan merupakan hasil karya seseorang yang mampu menciptakan ruang
lingkup pekerjaan
5.
Bahasa
Kebudayaan merupakan induk dari bahasa dimana seseorang akan terlatih dalam
hal bersosialiasi terhadap sesame dan menciptakan rasa saling menghargai dan
menghormati
6.
Kesenian
Banyaknya
macam-macam suatu kebudayaan maka terciptalah suatu karya yang menghasilkan
seni yang tinggi dimana kesenian tersebut melambangkan dan menggambarkan sistem
kebudayaan yang dianut
F. Wujud Kebudayaan
1. Komplek gagasan , konsep, dan pemikiran manusia :
Wujud ini disebut dengan sistem budaya bersifat abstrak tidak dapat dilihat
2. Komplek aktivitas :
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraki dan bersifat kongret dan disebut sebagai sistem sosial.
3. Wujud sebagai benda :
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak saling lepas dan berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.
G. Orientasi Nilai Budaya
1. Hakekat hidup manusia
2. Hakekat karya manusia
3. Hakekat waktu manusia
4. Hakekat alam manusia
5. Hakekat hubungan manusia
H. Perubahan Kebudayaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebudayaan adalah :
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaannya sendiri
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Selain itu perubahan sosial merupakan dampak paling besar dalam suatu kebudayaan karena terjadi perubahan struktur sosial dan pola-pola dalam hubungan sosial. Maka perubahan kebudayaan terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda.
I. Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Hubungan antara manusia dan kebudayaan dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat yang dinyatakan sebagai dialektis yang berarti saling terikat satu dengan lainnya.
Proses dialektis tercipta melalu tiga tahap yaitu :
1. Eksternalisasi yaitu proses dimana manusia mengekspresikan diri dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasu yaitu proses dimana manusia menjadi realitas objektif.
3. Internalisasi yaitu proses dimana manusia mempelajari kembali masyarakatnya agar dapat hidup dengan baik.
1. Komplek gagasan , konsep, dan pemikiran manusia :
Wujud ini disebut dengan sistem budaya bersifat abstrak tidak dapat dilihat
2. Komplek aktivitas :
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraki dan bersifat kongret dan disebut sebagai sistem sosial.
3. Wujud sebagai benda :
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak saling lepas dan berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.
G. Orientasi Nilai Budaya
1. Hakekat hidup manusia
2. Hakekat karya manusia
3. Hakekat waktu manusia
4. Hakekat alam manusia
5. Hakekat hubungan manusia
H. Perubahan Kebudayaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebudayaan adalah :
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaannya sendiri
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Selain itu perubahan sosial merupakan dampak paling besar dalam suatu kebudayaan karena terjadi perubahan struktur sosial dan pola-pola dalam hubungan sosial. Maka perubahan kebudayaan terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda.
I. Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Hubungan antara manusia dan kebudayaan dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat yang dinyatakan sebagai dialektis yang berarti saling terikat satu dengan lainnya.
Proses dialektis tercipta melalu tiga tahap yaitu :
1. Eksternalisasi yaitu proses dimana manusia mengekspresikan diri dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasu yaitu proses dimana manusia menjadi realitas objektif.
3. Internalisasi yaitu proses dimana manusia mempelajari kembali masyarakatnya agar dapat hidup dengan baik.
Bab
3
Analisis
Masalah
Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang tidak
bisa berdiri sendiri yang berarti individu tersebut saling terkait antara satu
individu dengan individu lainnya. Manusia sendiri terdiri dari unsur-unsur yang
membangun yaitu unsur dalam diri manusia tersebut dan unsur dalam pembentukan
kepribadian . Dari unsur tersebut dapat dikaji pada aspek tindakan dengan analisa
yang berhubungan antara tindakan dan unsur-unsur manusia sehingga kesemua unsur
tersebut digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia. Manusia
tercipta dengan adanya suatu hakekat yang mengacu untuk membangun proses
terciptanya manusia tersebut, hakekat manusia tersebut diuraikan sebagai
berikut :
1. Manusia
adalah makhluk ciptaan Tuhan yang tercipta dari satu kesatuan yang utuh
2. Manusia
adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna
3. Manusia
adalah makhluk hayati yang budayawi
4. Manusia
adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki kualitas dan martabat sehingga
memliki kemampuan untuk bekerja dan bekarya
Dari Hakekat tersebut kita bisa menganalisa bahwa
pada kodratnya manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna
terdiri dari satu kesatuan yang utuh dan terlahir dengan memiliki kualitas
sehingga mampu untuk menghasilkan suatu karya dan bekerja dalam mencapai suatu
tujuan. Akan tetapi, suatu kepribadian manusia terbentuk dari lahirnya suatu
kebudayaan dimana terciptanya bentuk kepribadian yang terbagi antara kebudayaan
barat dan kebudayaan timur tergantung dimana tempat tinggal seorang individu
tersebut. Pada dasarnya kepribadian manusia lebih mendominasikan kepribadian
bangsa timur dimana kepribadian bangsa timur berawal dari bangsa Eropa yang
menganut kepribadian bangsa barat namun bangsa eropa ke luar suatu daerah dan
semua kebudayaan diluar kebudayaan bangsa mereka disebut kebudayaan bangsa timur. Banyak orang yang berpendapat bahwa
kebudayaan bangsa timur lebih mementingkan kehidupan keagamaan, mistik,
memiliki pikiran preologis, dan sikap keramahtamahan yang mampu membangun dan
terciptanya rasa gotong royong antar sesama. Sedangkan kebudayaan barat lebih
mementingkan kebendaan, pikiran logis, dan hubungan asas guna dan terciptalah
rasa individualisme.
Seperti yang kita lihat bahwa bentuk-bentuk
kepribadian tersebut tercipta dari adanya suatu kebudayaan, dimana kebudayaan
tersebut diartikan sebagai suatu hasil karya,rasa, dan cipta masyarakat dari
bentuk kepribadian. Dalam suatu
kebudayaan setiap bangsa terdapat sebuah
unsur-unsur yang terkandung dan
merupakan sebuah bagian dari suatu kepribadian yang bersifat kesatuan. Kebudayaan
setiap bangsa juga menganut sistem dan
nilai yang berlaku pada norma dan tingkah laku manusia. Sistem dan nilai
tersebut dapat dilihat sebagai bukti adanya wujud kebudayaan pada diri manusia.
Wujud-wujud kebudayaan setiap bangsa tersebut dituangkan dalam sebuah aspek
yaitu wujud dimensi dimana wujud tersebut mengandung 3 hal yaitu wujud gagasan,
wujud aktivitas, dan wujud sebagai benda. Ketiga wujud tersebut merupakan
kenyataan kehidupan masyrakat yang tidak dapat dipisahkan baik secara pikiran
maupun adat istiadat yang mengatur tindakan dan karya masyarakat itu.
Kebudayaan merupakan sebuah karya manusia yang
memiliki sistem nilai dan mengacu pada orientasi nilai budaya, secara universal
hal yang menyangkut orientasi nilai budaya mengarah pada lima masalah pokok
kehidupan manusia yaitu hakekat hidup, hakekat karya, hakekat waktu, hakekat
alam, dan hakekat hubungan manusia. Hakekat-hakekat tersebut memiliki arti
masing-masing yang mengarah pada hubungan manusia baik berpandangan
individualis maupun sesama. Seperti yang kita lihat pada suatu orientasi nilai
kebudayaan yang berbeda-berbeda maka akan terjadi sebuah kebudayaan yang
berubah pada waktu yang singkat maupun waktu dalam jangka panjang dan tidak ada
suatu kebudayaan yang bersifat statis atau tetap karena suatu kebudayaan
mempunyai dinamika dan gerakan. Perbuahan dalam suatu kebudayaan dapat disebabkan
oleh banyak aspek meliputi pola pikir masyarakat atau adat istiadat yang dianut
dan perubahan yang terjadi pada lingkungan alam dan fisik dimana mereka hidup.
Dampak dari perubahan kebudayaan tersebut bisa mengakibatkan perubahan pada
perilaku sosial. Sehingga sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai
bentuk yang berbeda namun merupakan satu kesatuan yang berarti manusia
menciptakan kebudayaan dan tercipta kebudayaan yang mengatur hidup manusia agar
sesuai dengan manusia. Disisi lain, hubungan seperti ini dipandang setara. Oleh
karena itu manusia atau masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan
keterkaitan yang erat satu sama lain.
Bab
4
Penutup
4.1. Kesimpulan
Secara sederhana hubungan manusia dan
kebudayaan adalah sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek
yang dilaksanakan manusia. Dalam ilmu sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai
sebagai dwi tunggal yang berarti walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya
merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan setelah kebudayaan
tercipta maka kebudayaan mengatur kehidupan manusia yang sesuai dengannya. Wujud
budaya dapat bersifat konkret yaitu sebagai ide, gagasan, norma dan peraturan
bagi manusia dan abstrak yaitu sebagai tindakan, peraturan, dan aktivitas
manusia. kebudayaan juga
memiliki nilai-nilai tersendiri dari sosial, ekonomi, dan terutama agama. Dengan adanya kebudayaan maka manusia dapat tumbuh
menjadi manusia yang berguna bagi manusia lainnya serta memiliki suatu karakter
yang berbeda dari orang lain.
4.2 Saran
Manusia hidup karena adanya
kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala
manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Sebagai manusia yang
berbudaya kita harusnya mampu untuk terus dan tetap berbudaya sebagaimana
hakikat kita sebagai manusia. Semoga
dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan menambah wawasan
kita tentang Ilmu Sosial Budaya Dasar serta perkembangannya dari waktu ke
waktu, Sselanjutnya penulis mengharapkan kritik dan
saran pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya.
Daftar
Pustaka
Koentrajaningrat (Ed). 1975. Manusia dan
Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Jambatan
Widoyo
Nugroho. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gundarama
Komentar
Posting Komentar